Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Artikel Bahasa Arab Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu dan Artinya

artikel bahasa arab tentang menuntut ilmu

Assalamualaikum sahabat pecinta bahasa Arab, Admin kali ini akan membagikan artikel bahasa Arab tentang keutamaan mencari ilmu beserta terjemahannya.

Nah jadikan teks bacaan atau paragraf bahasa Arab tentang keutamaan menuntut ilmu ini sebagai pembelajaran bahasa Arab yaa sahabat, khususnya dalam bidang qiraah.

Berikut di bawah ini Artikel Bahasa Arab tentang Keutamaan Menuntut Ilmu dan Artinya:

فَضْلُ طَلَبِ العِلْمِ
(Keutamaan Menuntut Ilmu)
العِلْمُ
العِلْـمُ هُـوَ النُّـوْرُ الَّـذِيْ يُضِـيْءُ لِلإِنْسَـانِ طَـرِيْقَهُ، وَيَـهْدِيْهِ إِلَى الصَّـوَابِ وَالرَّشَـادِ، فَيَتـَعَرَّفُ مِنْ خِلَالِـهِ عَلَـى كَيْفِيَـةِ التَّـعَامُلِ فِيْ أُطُـرِ الحَيَـاةِ الاِجْتِمَـاعِيَّةِ، وَالاِقْـتِـصَادِيَّةِ، وَالدِّيْنِـيَّةِ، وَالسِّيَـاسِيَّةِ، كَمَـا يُعَـدُّ أَسَاسًـا لِتَمَـدُّنٍ، وَرُقِـيِّ الأُمَـمِ، وَتَطَـوُّرِهَا. فِيْـهِ تخـرج الأُمَـم مِنَ الظَّـلَامِ إِلَى النُّـوْرِ، وَتـرفع رَايَـاتـهَا، وتحقّـق أَهْدَافـها، فَقَـدْ قَـالَ العُـلَمَاءُ الكَثِيْـرُ مِنَ الحِكَـمِ الَّتِـيْ دَلَّـتْ عَلَـى أَهَمِّيَّـتِهِ مِثْـل قَوْلِـهِمْ: (اُطْـلُب العِـلْمَ مِنَ المَهْـدِ إِلَى اللَّـحْدِ)، وَ(العِلْـمُ نُوْرٌ، وَالجَهْلُ ظَلَامٌ).
Ilmu
Ilmu adalah cahaya yang dapat menerangi jalan hidup manusia serta menunjukkan pada kebenaran dan kesadaran, dengan ilmu manusia dapat mengetahui cara bergaul dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, ekonomi, agama, politik, sebagaimana ilmu itu dianggap sebagai dasar dalam membangun peradaban serta kemajuan dan perkembangan bangsa. Dengan ilmu, bangsa akan keluar dari kegelapan menuju cahaya (dari keterpurukan menuju kejayaan), dapat mampu mengangkat panjinya, mampu mewujudkan tujuannya. Banyak perkataan para Ulama yang bijak yang mengisyaratkan akan pentingnya ilmu, diantaranya: “Carilah ilmu sejak kamu dalam buaian hingga ke liang lahat”, juga “ilmu merupakan cahaya sedang kebodohan merupakan kegelapan”.

فَضْلُ طَلَبِ العِلْمِ
أَكَّـدَ دِيْنُنَـا الإِسْلَامِـيُّ عَلَـى فَضْـلِ العِلْـمِ وَطَـلَبِهِ، وَخَصَّـصَ لَـهُ قِيْمَـة عَظِيْمَـة بِـأَنْ جَعَـلَ العُـلَمَاءَ وَرَثَـة الأَنْبِيَـاءِ، وَجَعَـلَ فَضْـلَ الإِنْسَـانِ العَـالِمِ يَفُـوْقُ فَضْـلَ العَـابِدِ بِقَـدْرِ المُسَـافَةِ بَيْـنَ الأَرْضِ وَالسَّمَـاءِ، وَفَضَـائِلُ العِلْـمِ هِـيَ كَالـتَّالِيْ:.
Keutamaan Menuntut Ilmu
Agama Islam telah menekankan akan pentingnya mencari ilmu dan mengeksklusifkan bahwasannya ilmu memiliki nilai yang agung dengan menjadikan Ulama (orang yang berilmu) sebagai pewaris para Nabi juga menjadikan keutamaan orang yang berilmu jauh melampaui orang yang tak berilmu seperti antara langit dan bumi, dan diantara keutamaan-keutamaan ilmu ialah sebagai berikut:

§       تَهذِيْـبُ النُّفُـوْس: حيـث يعمـل العـلم علـى تربيـة النفـس الإنسـانيّة، وتنقيتـها، وتطـهيـرها، وتخليـصهـا من الأخـلاق والصفـات الرذيـلـة، ويقـوّم سلـوكـها، ويعـدّل عقيدتـهـا، فتـعرف خالـقـها، فتـتبـع أوامـره، وتجتـنب نواهيـه.
§       مُخَـافَةٌ وَخَشْيَـةُ الله: تتحقّـق هـذه الخشيـة عندمـا يتبـع الإنسـان طريـق العلـم، فكلمـا زادت المـعـرفة عنـد الإنسـان كلّمـا زادت خشيـتـه من الله سبحـانه وتعـالى.
§          تَنْـوِيْـرُ البَصِيْـرَةِ: هـي كلمـة تحمـل معـاني كـثيـرة منهـا الإدراك، والـفطـنة، والـنظـر إلى أبعـاد الأمـور وخفـايـاها، حيـث يصبـح مـالكـها مبصـراً بالأمـور بقـلبه قبـل عينـه، وهـي هبـة منحـها الله للكـثير من الـناس، ويمكـن تنميتـها مـن خلال طـلب العـلم، والاستـزادة منـه.
§        العِـلْمُ مُقَـدَّمٌ عَلَى العِبَـادَةِ: حيـث قـدّمه الله سبحـانه وتعـالى على الـعبادة، وسهـل لسالكـه طريقـاً إلى الجـنة، كمـا عـدّ من يمـوت خـلال طـلبه فـي بـلاد الـغربـة شهـيداً؛ وذلـك لأن الـعلم هـو الطـريق الـتي تـتبعها الـعبـادة، فالـعابد يـتبع الـعالـم، كمـا أن أثـره يبـقى بعـد مـوت صاحبـه، علـى العكـس من الـعبـادات الـتي تنقـطـع وتنـتـهي بمـوت صاحبـها، وبـذلك كان الـعـلم أفضـل من الـنوافـل.
§        جِهَـادٌ فِيْ سَبِـيْلِ الله: ممّـا لا شـكّ فيـه أنّ الجهـاد هـو أعظـم وأفضـل الأعمـال عنـد الله، لكـن ذهـاب المسلميـن جميعهـم إلى القـتـال يعرضهـم للخطـر، ويعطـل أعمـالـهم، وبـذلك كان من الأفضـل بقـاء البعـض ممـن لا يستطـيعـون تحمّـل مشـاقّ الحـرب وشدتهـا، وهم ضعـاف البنيـة الجسميّـة، فيجـاهدون بأيديـهم وألسنـتـهم، من خـلال ما يـتّصفـون به من سرعـة الفـهم، والـنبوغ، وقـوّة الحفـظ، فيخدمـون العلـم، ويجـاهدون به الأعـداء.
-  Menyucikan jiwa: ilmu itu bekerja dalam melatih, membersihkan dan menyucikan jiwa manusia, mencegah dari akhlak-akhlak dan sifat-sifat tercela, memperbaiki perilaku dan menguatkan akidah manusia, sehingga dapat mampu mengenal Sang Pencipta, lalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
-  Takut kepada Allah: rasa takut ini dapat terwujud ketika seseorang mengikuti jalan ilmu (tarekat), sehingga setiap bertambah pengetahuan manusia maka bertambah pula rasa takutnya kepada Allah SWT.
-  Menajamkan Mata Batin (Bashirah): kata bashirah ini memiliki berbagai macam makna, diantaranya al-idrak (pengetahuan), al-fatonah (kecerdikan) serta mampu melihat pada perkara-perkara yang jauh dan rahasia-rahasianya, sehingga menjadikan pemilik bashirah ini dapat melihat perkara-perkara dengan mata hatinya sebelum mata dzahirnya, hal itu merupakan karunia yang telah Allah anugerahkan kepada banyak orang, dan dapat dimungkinkan karunia tersebut bisa diraih lewat menuntut dan selalu menambah ilmu.
-  Ilmu Lebih Didahulukan Ketimbang Ibadah: Allah SWT. mendahulukan ilmu dibanding ibadah dan para bagi pencarinya dimudahkan jalan ke surga, sebagaimana orang yang meninggal tatkala menuntut ilmu di negeri asing dianggap sebagai syahid. Demikian karena ilmu merupakan jalan untuk bisa beribadah, maka seseorang mengikuti seorang yang ‘Alim (orang yang berilmu), sebagaimana halnya pengaruh ilmu itu masih ada mesti setelah meninggal pemiliknya, sebaliknya dari ibadah yang putus dan selesai taktakala si tukang ibadahnya itu meninggal, oleh karenanya ilmu itu lebih utama dibanding ibadah.
-  Jihad di Jalan Allah: tidak diragukan lagi bahwa jihad di jalan Allah merupakan amal paling agung dan utama di sisi Allah, akan tetapi perginya seluruh kaum muslimin ke medan perang amat beresiko dan dapat menelantarkan aktivitasnya masing-masing, oleh karenanya lebih baik sebagian orang yang tak mampu memikul beban kejamnya peperangan untuk tidak ikut serta, mereka lemah dalam fisiknya, maka mereka dapat berjihad dengan tangan dan lisannya melalui kecepatan pemahaman, kejeniusan, kuatnya hafalan, maka mereka ikut berkontribusi lewat ilmu dan memerangi musuh (berjihad) dengan ilmu.

آداب طلب العلم
مـن آداب طـلب العـلم، هـي:
§             التـأدّب فـي طـلب العـلم وذلـك مـع المعـلّم، أو الشيـخ.
§             الصبـر عـلى طـلب الـعلم، والحـرص علـى عـدم الشعـور بالملـل.
§             العمـل بكـل مـا يكـتسب مـن معرفـة، وعـدم كـتمانها، وتعليـمهـا لـلناس، ونشـرها.
Etika Menuntut Ilmu
Diantara etika/adab mencari ilmu ialah:
-    Sopan/beradab dalam mencari ilmu, begitu juga pada guru atau kiai
-    Sabar dalam mencari ilmu, dan juga meniadakan rasa bosan dalam mencarinya
 Mengamalkan apa yang telah diketahui, dan tidak menyembunyikannya, juga mengajarkan dan menyebarkan ilmu pada orang-orang.

Demikian uraian mengenai artikel bahasa Arab tentang menuntut ilmu dan artinya, semoga bermanfaat.

Baca juga artikel bahasa Arab lainnya: 

Post a Comment for "Artikel Bahasa Arab Tentang Keutamaan Menuntut Ilmu dan Artinya"